Sunday, November 25, 2012

diam-diam aku mencintaimu tidurlah dalam kalbuku sejenak saja  

Saturday, November 24, 2012

yang unik darimu adalah kerutanmu yang tampak dikala tawa, cibir, rajukan dan mimikmu.
yang unik darimu adalah caramu bernafas, kau menarik dukaku lalu kau hembuskan nafas ketenangan
yang unik itu ketika kita tertawa bahkan bukan untuk sesuatu yang lucu. Tapi kebersamaan kita
yang unik darimu itu tatapanmu. Semua tentu bisa melihatku dengan sepasang bola mata. Tapi hanya kau yang memiliki sorot mata yang bisa membuat teduh serta hangat menyeluruh.
yang unik itu darimu itu suaramu. Sumbang, sering tersengal-sengal, tapi tetap saja menjadi melodi favorit bagiku. Apalagi ketika kau bernyanyi, sangat menentramkan hati ini.
yang unik darimu itu senyummu yang terdapat dikelopak mata. Saat semua menjadi buram, sepertinya hanya itu yang nampak dalam pejam.

Monday, November 19, 2012


"suatu saat kita akan menyanyikan lagu ini bersama ya" kataku kepada senja. Berharap dia tahu.

nggak bisa membayangkan nyanyi lagu ini di Dieng plateu :")

Friday, November 16, 2012

hari ini aku membuka salah satu akun media sosialku
aku tidak memiliki firasat buruk tentang apapun
hingga suatu ketika
aku mendapati berita bahwa kamu telah menjalin hubungan dengan seseorang
tepat ketika semalam aku menangis tersedu-sedu
dan keesokannya, tepat hari ini kamu pergi
semakin jauh saja rasanya aku denganmu
aku kira aku sudah mendekatimu lebih dekat
aku kira aku sudah bisa menggapaimu perlahan-lahan
tapi ternyata aku salah
kamu hanya semakin jauh dariku
jauh sekali
hingga begitu sulitnya aku untuk menggapaimu
tiga tahun aku memendam perasaan ini
begitu sakit
memang
tapi apa dayaku
entah akan berapa lama lagi
aku akan terus menunggumu

Saturday, November 10, 2012

selamat malam,
entah mengapa malam ini aku merasa sendu sekali
kamu selalu sukses membuat aku tidak bisa melupakan dirimu
kamu selalu sukses membuat aku memikirkan dirimu
aneh memang padahal kamu tidak berbuat apa-apa
iya aku tahu kamu memang tidak tahu aku mencintaimu
aku tidak mempermasalahkan hal ini
tapi sejujurnya aku merindukanmu sekarang
tidak bisakah kita bertemu hari ini?
seharusnya kita bertemu hari ini
tapi karena kamu sedang sakit apa boleh buat pertemuan kita tertunda
entah kapan kita akan bertemu lagi
apa aku memang seharusnya mengucapkan selamat tinggal kepada dirimu?
tapi entah apa aku bisa benar-benar mengucapkan selamat tinggal kepada kamu?
seandainya bisa, seharusnya itu sudah aku lakukan dari 2 tahun atau 1 tahun yang lalu
ah mungkin aku yang bodoh
terus berdiam diri tanpa bisa berbuat apa-apa
mungkin lebih tepatnya aku tidak mau berbuat apa-apa
aku hanya selalu berharap dan berharap
berharap akan sesuatu hal yang tidak akan terjadi

kamu
seseorang yang sulit sekali di tebak
seseorang yang membuatku terjebak pada perasaan ini
perasaan yang sulit membuatku terlepas darimu

aku mencintaimu

Saturday, November 3, 2012

pagi ini, hujan membasahi tanah yang kering
hujan yang lumayan deras seperti tangisanku semalam

kemarin kita memutuskan untuk berpisah
berpisah dengan baik-baik tanpa adanya pertengkaran diantara kita
membahas apa yang ingin aku katakan
tetapi aku tidak bisa mengatakannya kepada dirimu
layaknya kamu bisa membaca pikiranku
kamu mengatakan hal yang mengganjal pada pikiranku
lalu kita sepakat untuk berpisah
kamu menangis
dan entah mengapa aku tidak bisa menangis
aku sedih
tapi aku tidak bisa menangis
kita menghabiskan sisa hari itu dengan gembira
tidak nampak diantara kita yang bersedih
tidak terlihat pula bahwa kita sudah mengakhiri hubungan ini

semalam, aku menangis
ada perasaan yang sangat berat sekali mengganjal di dada ini
sesak
aku menangis bukan karena aku lemah
tetapi aku sudah tidak kuat menahan semua itu
hampir satu jam aku menangis
mengikhlaskan kenyataan bahwa kita sudah tidak bersama
sakit, memang
tapi aku berpikir bahwa kita memang harus berpisah
karena tidak mungkin kita bersama
kecuali takdir Tuhan berkata lain

"Kau dan aku tidak ditakdirkan untuk bersama dalam satu kisah yang indah.
Percaya atau tidak, begitulah kenyataannya. Jangan menyangkal karena akan sia-sia.
Sama seperti berjalan diatas pecahan kaca. Setiap langkah kita sesungguhnya hanya
akan menuai luka.

Kau dan aku seperti tengah  mencoba untuk membirukan senja yang selalu merah
Kita sama-sama berusaha, tetapi tidak mengubah apa-apa. Senja tetap berwarna merah
dan hatiku masih saja berkata tidak. Maka, berhentilah dan renungkanlah ini semua sejenak.
Tidak ada gunanya memaksa. Ini hanya akan membuatmu tersiksa dan aku menderita.

akhir bahagia itu bukan milik kita"  -kutipan sebuah buku

terimakasih atas 2,5 tahun kebersamaan kita ini, waktu yang tidak sebentar dan aku menikmati itu. 
selamat tinggal jaga dirimu baik-baik.