Sunday, February 10, 2013

sore yang cerah
aku memegang kameraku, lengkap dengan tripod
memberi intruksi kepada pemeran film pendekku
aku sedang mengarahkan satu orang pemain
sambil mengambil gambarnya

tiba-tiba datang sebuah mobil jeep warna coklat tua
menghampiri pemain film pendekku
tidak cepat laju jeep itu
datang seolah-olah hendak menabrak pemainku

kesal?
sudah pasti
karena aku sedang berusaha di adegan terakhir ini
lalu ia datang mengacaukan segalanya

"masih kelihatan kan?"katanya dari mobilnya
aku segera melihat dari jendela mobilnya yang terbuka
deg! jantungku berdegup saat melihat siapa sosok dibalik kemudi mobil tersebut
dia, iya dia yang malam sebelumnya datang kemimpiku kembali

"iya masih" sahutku dengan sedikit kesal tapi senang karena bertemu dengannya kembali
lalu aku mengambil gambar adegan terakhir
usai itu semua, aku merencanakan akan mengadakan pertemuan dengan teman-teman SMA-ku
pertemuan itu terdiri beberapa angkatan, termasuk angkatannya

saat aku sedang berjalan di sebuah gang bersama kedua temanku
tiba-tiba dia menyusul dari belakang dan langsung berjalan di sebelahku
kami saling diam tidak mengeluarkan sepatah katapun

lalu ia belok ke arah yang berlawanan dengan jalanku dan kedua teman ku
"dia pacarmu kan? kok tidak pamit kepadamu?" tanya temanku
"nggak tahu tuh" jawabku sambil mengangkat bahu

di persimpangan jalan aku berpisah dengan kedua temanku itu
mereka lebih dulu menuju tempat pertemuan
aku memilih untuk mampir ke sebuah penyewaan buku

saat itu aku kurang beruntung, ketika sampai di tempat penyewaan buku
ternyata hari itu tempatnya tutup
aku segera membalikkan badanku dan menuju arah yang ditempuh oleh kedua temanku tadi

tiba-tiba saat dipersimpangan jalan, aku berpapasan dengannya
dia mengajakku untuk mampir kesuatu tempat, sebuah warung yang menjadi tempat favoritnya
aku mengikutinya dibelakang dan ia berjalan didepanku
seperti biasanya

saat aku dan dia sampai di warung tersebut, ternyata warung itu tutup
lalu aku dan dia segera mencari tempat lain
dan aku mengusulkan di depan penyewaan bukuku saja
di depannya ada sebuah sofa yang sangat nyaman bisa diduduki oleh siapapun
ia menyetujuinya, dan kami segera melangkahkan kaki menuju tempat tersebut

sesampainya
aku segera menghempaskan tubuhku disofa tersebut
dia hanya duduk di sampingku

lalu aku dan kamu bersenda gurau
bercakap-cakap
dan ia menarik kepalaku untuk bersender di dadanya
aku merasakan nyaman yang teramat nyaman
dia membelai lembut kepalaku
sambil terkadang mencium kepalaku

sejenak aku merasa dunia hanya milik kami berdua


........

dan seperti biasa aku tiba-tiba terbangun dengan perasaan bercampur aduk
sedih, rindu, kecewa, dan khawatir
aku tidak dapat berbuat banyak, semoga kamu baik-baik saja F

No comments:

Post a Comment