Wednesday, August 8, 2012

mungkin benar juga
kita perlu waktu untuk tidak bersua,tapi sejenak saja
mungkin tidaklah salah, aku pendam dulu rasa rindu
biarkan hati merintih dan meratap
tapi sejenak saja,
lalu untuk selamanya kita berpayung dalam satu cinta

aku terusik kangen yang menelusup di setiap kedip mata
dua hari menapak jejak bersama, telah memagut getarku
tak bersisa, sepertinya
biarkan saja semua berjalan tanpa rekayasa
seperti sejak pertama rasa itu diam membisu
lalu, perlahan mengetuk pintu hatimu
dalam damba tak bersyarat

Semestinya tidak kutelantarkan rindu yang terus menggugat hingga pagi
andai saja tak ada jarak yang mengunci langkah kaki.
ingin segera kusandarkan semua gelisah dan gundahku
pada harum ikal rambutmu
menebar keteduhan,meremas kecemasan
meninabobokan tangis semalam

di dekatmu rinduku tumpah
mengeja detik yang berlalu dengan kemesraan yang menggugah indah
memapah bahagia satu demu satu tanpa jengah

berdua kita saling meluruhkan kata yang terucap dari palung hati terdalam
menasbihkan rindu yang lama tersembunyi dalam diam
tunduk teduh pada keakuan perasaan



sebuah kutipan dari Moammar emka dalam bukunya "Cinta itu,kamu" untuk seseorang yang saya tidak akan bisa menggapainya. Kepada kamu, rindu itu.

No comments:

Post a Comment